Sabtu, 28 Juni 2014

TUGAS NGEPOST PART 1

TUGAS 1 ICT

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR KELAS IV DAN KELAS V SD
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran dan ICT
Dosen Pengampu : Minsih,M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 4
1.     Ayu Retnoningsih R.S  (A510120219)
2.     Arfan Rifqi Fauzi                   (A510120237)
3.     Ika Suryaningsih                   (A510120230)
4.     Farida Rahmawati       (A510120227)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013/2014




MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR KELAS IV DAN KELAS V SD
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran dan ICT
Dosen Pengampu : Minsih,M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 4
1.     Ayu Retnoningsih R.S  (A510120219)
2.     Arfan Rifqi Fauzi                   (A510120237)
3.     Ika Suryaningsih                   (A510120230)
4.     Farida Rahmawati       (A510120227)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013/2014



DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................    1
A.    Latar Belakang Masalah...........................................................    1
B.     Rumusan Masalah.....................................................................    3
C.     Tujuan Masalah.........................................................................    3
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................   4
A.    Pengertian Media........................................................................  4
B.     Pengertian Media Pembelajaran.................................................. 5
C.     Jenis-jenis Pembelajaran..............................................................  6
D.    Fungsi Media Pembelajaran......................................................... 8
E.     Pembelajaran................................................................................ 10
a.       Ruang Lingkup Matematika.................................................. 10
b.      Pembelajaran Matematika Bangun Datar.............................  11
F.      Kontribusi Media dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran.  14
BAB III PENUTUP...................................................................................... 18
A.    Kesimpulan.................................................................................. 18
B.     Saran............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19
LAMPIRAN














BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respons yang diharapkan, termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu, sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
AECT (Association and Cummunication Technology),dalam Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 3) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping segala sistem penyampai atau pengantar media yang sering di ganti dengan kata mediator. Dengan istilah mediator  media menunjukkan fungsi dan perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu mediator dapat pula mencerminkanpengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang melakukan peran mediasi mulai dari guru sampai pada peralatn paling canggih, dapat di sebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan – pesan pengajaran.
Heinich dkk, dalam Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 3-4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, photo, radio, rekaman audio, gambar yang di proyeksikan, bahan – bahan cetakan dan sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media ini membawa pesan – pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud – maksud pembelajaran maka media itu di sebut media pembelajaran.
Media pendidikan di gunakan secara bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang di kemukakan oleh Hamalik dalam Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 4) dimana ia melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Di lain pihak, National Education Association dalam Sri Hartini dan Surtikanti (2009: 4) memberikan definisi media sebagai bentuk – bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio – visual dan peralatannya dengan demikian media dapat di manipulasi dilihat, di dengar atau di baca.
Media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai penghantar,ringkasan laporan atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau tehnik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi para siswa yang bersifat positif.  Media berfungsi untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media pengajaran harus dapat memeberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan siswa.


B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian media?
2.      Apa pengertian media pembelajaran?
3.      Apa saja jenis-jenis media pembelajaran?
4.      Apa saja fungsi media pembelajaran?
5.      Bagaimana cara pembelajaran yang efektif?
6.      Bagaimana kontribusi media dalam meningkatkan kualitas pembelajaran?

C.     Tujuan Masalah
1.      Untuk mengetahui pengertian media.
2.      Untuk mengetahui pengertian media pembelajaran.
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis media pembelajaran.
4.      Untuk mengetahui fungsi media pembelajaran.
5.      Untuk mengetahui cara pembelajaran yang efektif.
6.      Untuk mengetahui kontribusi media dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.









BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media
Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 3) kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti “Tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantara  atau pengatar  kesan dari pengirim ke penerima pesan.
Gerlach dan Elly dalam Arsyad (2003: 3),  mengatakan bahwa media apabila di pahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronisuntuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Gagne dalam Kamulyan (2014: 89), mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Istilah media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya memperlancar proses komunikasi akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang disampaikan.





B.     Pengertian Media Pembelajaran
Gagne dan Briggs dalam Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 4) secara implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Dalam kegiatan belajar sering pula pemakaian kata media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah seperti alat pandang dengar bahan pembelajaran (instructional material), komunikasi pandang dengar (visual education), teknologi pendidikan (education technology), alat peraga dan media penjelas.
Berdasarkan uraian, beberapa batasan tentang media diatas, berikut adalah ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu :
·           Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware (perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indera.
·           Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
·           Penekanan media pemdidikan terdapat pada visual dan audio.
·           Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
·           Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.




C.     Jenis-jenis Media Pembelajaran
Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 14-40) mengatakan bahwa jenis-jenis pembelajaran meliputi :
a.       Media Visual
Media visual juga disebut media pandang, karena seseorang dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya.
1.      Media Visual Yang Tidak Diproyeksikan
Media visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana, tidak membutuhkan proyektor dan layer untuk memproyeksikan perangkat lunak, yang terdiri atas :
a.       Media gambar atau mati (still picture)
Smaldino dkk mengatakan bahwa gambar atau fotografi dapat memberikan tentang segala sesuatu seperti binatang, orang, tempat, atau peristiwa.
b.      Media Grafis
Media grafis adalah media pandang dua dimensi(bukan fotografik) yang dirancang secara khusus.
c.       Media Model
Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pendidikan siswa. Jenis-jenis media model diantaranya  model padat (solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model), model kerja (working model), mock up dan diorama.
d.      Media Realia
Media realia adalah alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi memberikan pengalaman langsung atau direct experiens kepada siswa.
2.      Media Visual Yang Diproyeksikan
Media Visual Yang Diproyeksikan adalah suata media visual, namun dapat diproyeksikan pada layar melaui suatu pesawat proyektor.
Media visual yang diproyeksikan terdiri atas :
a.       Overhead Projector (OHP)
Salah satu jenis alat (pesawat) projektor yang di gunakan untuk memproyeksikan (memantulkan) obyek yang tembus cahaya (transparan) ke permukaan layar
b.      Slide Projector (projector film bingkai)
Slide merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat individual dalam arti di pertunjukkan satu persatu
c.       Filmstrip Projector
Filmstrip merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian gambar mati yang sering berkaitan.
d.      Opaque Projector
Opaque artinya tidak tembus cahaya. Melalui penggunaan opaque proyektor dapat di proyeksikan benda – benda atau gambar – gambar yang tidak tembus cahaya di atas layar.
b.      Media Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari tema. Media Audio-Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi dari media audio dan media visual atau bisa disebut media pandang dengar.









D.    Fungsi Media Pembelajaran
Sri Hartini dan Surtikanti (2009:7) dalam suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangasung dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang diciptakan oleh guru.
Levie & Lentz dalam Sri Hartini dan Surtikanti (2009:7) mengemukakan empat fungsi media pembelajaran khususnya media visual, yaitu :
1.      Fungsi Atensi
Fungsi atensi media bisual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran itu merupakan salaah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga mereka tidak memperhatikan.
2.      Fungsi Afektif
Media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yaang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.


3.      Fungsi Kognitif
Media pembelajaran terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4.      Fungsi Kompensatoris
Media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwaa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya.
Menurut Kemp & Dayton dalam Sri Hartini dan Surtikanti (2009:9) meskipun telah lama disadari bahwa banyak keuntungan peenggunaan media pembelajaran penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program-program pembelajaran berjalan amat  lambat. Mereka mengemukakan beberapa hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media ssebagai bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung sebagai berikut :
1.         Penyampaian pelajaran menjaadi lebih baku.
2.         Pengajaran bisa lebih menarik dengan diterapkannya teori belajar dan prisip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpaan balik dan penguatan.
3.         Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4.         Lama waktu pengajaran yang diperlukan dapat dipersingkat.
5.         Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan.
6.         Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang untuk penggunaan secara individu.
7.         Sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8.         Peran guru yang berubah ke arah yang positif.
Menurut Arif S. Sadiman, dkk dalam Sri Hartini dan Surtikanti (2009:10) secara umum media pendidikan dalam proses belajar mengajar mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1.         Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).
2.         Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.
3.         Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap positif anak didik.
E.     Pembelajaran Matematika tentang Bangun Datar dan Bangun Ruang
a.    Ruang Lingkup Matematika
James dan James (1976) mengatakan bahwa matematika adalah  ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan  satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi kedalam tiga bidang, yaitu : aljabar, analisis dan geometri. Namun pembagian yang jelas amatlah sukar untuk dibuat, sebab cabang-cabang itu semakin bercampur. Adanya pendapat yang mengatakan bahwa matematika  itu timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran yang terbagi menjadi 4 wawasan yang luas yaitu aritmatika, aljabar, geometrid an analisis. Johnson dan Rising (1972) berpendapat bahwa matematika adalah  pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logic, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan symbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai ide daripada mengenai bunyi.
a.       Tujuan Pembelajaran Matematika
·           Memahami konsep matematika, yang keterkaitannya antara jaring-jaring bangun datar dan bangun ruang
·           Konsep dan aplikasi konsep dalam pemecahan  masalah matematika
·           Menggunakan penalaran pada pola dan sifat,  melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi antar jaring-jaring bangun datar dan bangun ruang
·           Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah soal
·           Mengkomunikasikan gagasan dengan jaring-jaring atau media lain untuk memperjelaskan keadaan atau masalah didalam matematika
·           Memiliki sikap menghargai matematika dalam kehidupan
b.           Pembelajaran Matematika Bangun Datar
1.)   BANGUN DATAR
Bangun datar adalah suatu bangun geometri yang berbentuk datar
Contoh bangun ruang       :
 









a. Rumus luas dan keliling bangun datar
b. Simetri lipat dan putar bangun datar
Simetri lipat    : jumlah lipatan yang dapat dibentuk oleh suatu bidang datar, dimana hasil lipatan tersebut dapat membagi bidang datar menjadi dua bagian sama besar.
Simetri putar   : jumlah putaran yang dapat dilakukan terhadap bidang datar,dimana hasil putaran yang dilakukan tidak mengubah pola bangun datar seperti sebelum diputar tetapi posisi bangun datar berubah.

F.      Kontribusi Media dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Pemilihan media dalam pembelajaran yang akan digunakan akan menentukan lancar tidaknya suatu proses pembelajaran. Media yang digunakan hendaknya diplih yang bisa mendorong pencapaian pembelajaran. Pilihan media yang tepat dapat membangkitkan siswa berfikir kritis, memenuhi kebutuhan siswa yang beraneka ragam. Karena tidak semua media pas atau tepat digunakan untuk menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa. Yang perlu dihindari dalam memilih media adalah jangan sampai memilih media hanya karena media tersebut baru, canggih, dan populer namun hendaknya memilih media karena media tersebut dapat mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Media yang digunakan, dapat dibawa sendiri oleh guru atau siswa membuat sendiri dirumah dengan bantuan orangtua, ataupun dibuat kelompok.
Media yang dibuat oleh siswa dapat menumbuhkan kreatifitas siswa, sehingga siswa lebih menjadi tahu komponen alat dan bahan yang digunakan. Cara ini efektif karena media yang dihadirkan tidak terbatas dan siswa dapat mempraktikkannya sendiri. Namun apabila cukup sulit sebaiknya guru membawa sendiri media, mungkin saat proses pembelajaran dapat menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan jumlah media yang terbatas. Pada dasarnya matematika menjelaskan tentang pola berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logic, matematika itu adalah bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat, representasinya dengan symbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Namun untuk mempermudahmenjelaskan konsep yang ingin dibicarakan, guru menggunakan media sebagai prasarana penunjang agar lebih mudah diterima. Hal ini tentu berkaitan dengan pembawaan guru, dan seberapa efektif media tersebut. Penggunaan media tentu meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi, sehingga menunjang nilai siswa lebih bagus.
Penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran matematika mempermudah dalam penyampaian guru menyampaikan materi dan bahan ajar. Dengan adanya media pembelajaran dapat menarik minat siswa untuk memperdalam dan menyimak materi yang diajarkan oleh guru. Sehingga nilai yang diperoleh siswa dapat meningkat. Pembelajaran matematika yang dilaksanakan di Indonesia selama inni bersifat kurang mendidik karena siswa yang memahami matematika menjadi merasa lebih pintar, mau menang sendiri, arogan, kaku, dan tidak toleran terhadap perbedaan (tidak berkarakter). Penyebabnya selama ini guru hanya menuntut siswa menghafalkan dan latihan mengoprsikan rumus-rumus maatematika untuk menjawab soal-soal.
Pemerintah melaksanakan program pendidikan yang berbasis karekter, yang memungkinkan untuk mengubah kepribadian siswa yang buruk. Hal tersebut tidak akan terwujud tanpa partisipasi aktif dari guru, siswa dan orang tua. Partisipasi aktif dari ketiga elemen masyarakat sangat berperan dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter. Pendidikan yang berkarakter mewujudkan pengetahuan yang berpacu pada kemampuan kognitif dengan menutut siswa menghafalkan dan latihan mengoperasikan rumus-rumus matematika dalam menjawab soal, matematika menitikberatkan pada ketrampilan proses yang menggunakan sikap mendukung proses agar menghasilkan suatu produk atau keluaran yang benar-benar berkualitas. Media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran matematika dengan materi pembelajaran bangun datar yang memiliki kontribusi dapat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya minat, perhatian, yang diiringi kemauan untuk belajar sehingga hasil yang diharapkan mampu tercapai.
Pembelajaran menggunakan gambar adalah suatu model pembelajaran  yang merupakan suatu inovasi yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar untuk mempercepat suatu pemahaman peserta didik terhaadap apa yang di sampaikan oleh guru. Cara pembelajaran ini dapat dikembangkan dengan cara membuat gambar yang ada di berbagai media dan lingkungan sekitar. Setiap akan pulang sekolah siswa diberi tugas untuk menggambar tentang materi yang akan dibahas hari esok. Untuk menggambarnya kita dapat menggunakan kertas karton yang di dapatkan dari guru. Dengan menggunakan media pembelajaran gambar dari kertas karton dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan siswa ketika guru sedang menerangkan, kemudian keaktifan siswa terlihat ketika siswa mencobamenjawab teka-taki silang.
Dan kertas karton juga digunakan untuk membuat bangun datar, dengan media ini siswa lebih mudah mengerti karena dengan gambar semua dapat menjadi lebih nyata. Setelah setiap siswa mendapatkan gambar masing-masing bentuk mereka dapat lebih mudah mengerti.             Saat pembelajaran dimulai siswa kita tanya tentang kabarnya. Setelah itu kita presensi yang tidak masuk hari ini, sebelum memulai pembelajaran kita memberi motivasi kepada mereka terlebih dahulu. Agar mereka lebih bersemangat lagi dalam mengikuti proses pembelajaran pada hari ini. Sebelum pembelajaran dimulai guru menanyakan tentang inti dari materi tersebut sebagai awalan pembelajaran yang akan diajarkan. Selain itu dalam proses pembelajaran hendaknya kita sebagai seorang guru menyampaikan materi sebelumnya secara singkat. Kemudian kita baru masuk dalam materi dimana dalam materi ini kita akan membahas tentang materi dan bangun datar. Dengan adanya penyampaian materi siswa dapat memahami apa yang akan diajarkan. Penyampaian itu dapat disampaikan dengan cara memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa.
Guru menerangkan materi itu dengan menggunakan alat dan media yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Guru mempersiapkan media dari karton untuk dapat mengaplikasikan ke dalam pembelajaran. Dengan adanya media dapat mempermudah siswa untuk lebih kreatif dan berimajinasi, media ini dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa tersebut dapat ikut berpartisipasi didalam proses pembelajaran. Dengan berbagai metode yang dapat digunakan di dalam proses pembelajaran, pembelajaran dapat lebih kondusif lagi karena metode yang dipakai dapat sesuai dengan tema yang disampaikan oleh guru. Pengelolaan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas mampu meningkatkan pengetahuan peserta didik.












BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 3) kata media berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti “Tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantara  atau pengatar  kesan dari pengirim ke penerima pesan.
Media yang dibuat oleh siswa dapat menumbuhkan kreatifitas siswa, sehingga siswa lebih menjadi tahu komponen alat dan bahan yang digunakan. Cara ini efektif karena media yang dihadirkan tidak terbatas dan siswa dapat mempraktikkannya sendiri.

B.     Saran
Pembelajaran matematika dalam kaitannya untuk mencapai keefektifan dan keefisienan harus ada dokumen atau kerjasama dari siswa dan guru. Karena suatu proses pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan apabila tidak ada kontibusi dari salah satu pihak, dan media pembelajarannya harus lebih dikembangkan dan di inovasi oleh seorang guru. Karena media pembelajaran merupakan salah satu unsur pendukung untuk lebih mempermudah pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran tertentu terutama matematika.




DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar.2003.Media Pembelajaran.Jakarta:Raja Bravindo Persada.
Aswan & Syaiful B.D.2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Asdi Mahasatya.
Dariyanto.2012.Media Pembelajaran.Bandung:Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Diniati & Mudjiono.2013.Belajar & Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.
Hartini, Sri & Surtikanti.2009.Pendalaman Materi Media Pembelajaran dan Evaluasi.Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kamulyan, Mulyadi Sri.2014.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Majid,  Abdul.2011.Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung:Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina.2006.Strategi Pembelajaran:Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Pencana Prenada Media Grup.
Tim Bina Karya Guru.2001.Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas IV.Jakarta:Erlangga
Tim Bina Karya Guru.2001.Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas V.Jakarta:Erlangga
Http://mahasuryaa.files.wordpress.com/2012/01/nflk1.png?w=469














Tidak ada komentar:

Posting Komentar