TUGAS 1 ICT
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG
BANGUN DATAR KELAS IV DAN KELAS V SD
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran dan ICT
Dosen
Pengampu : Minsih,M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 4
1.
Ayu
Retnoningsih R.S (A510120219)
2.
Arfan
Rifqi Fauzi (A510120237)
3.
Ika
Suryaningsih (A510120230)
4.
Farida
Rahmawati (A510120227)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013/2014
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG
BANGUN DATAR KELAS IV DAN KELAS V SD
Makalah
ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran dan ICT
Dosen
Pengampu : Minsih,M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 4
1.
Ayu
Retnoningsih R.S (A510120219)
2.
Arfan
Rifqi Fauzi (A510120237)
3.
Ika
Suryaningsih (A510120230)
4.
Farida
Rahmawati (A510120227)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013/2014
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
DAFTAR ISI.....................................................................................................ii
BAB 1
PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar
Belakang Masalah........................................................... 1
B. Rumusan
Masalah..................................................................... 3
C.
Tujuan Masalah......................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN........................................................................... 4
A. Pengertian
Media........................................................................ 4
B. Pengertian
Media Pembelajaran.................................................. 5
C. Jenis-jenis
Pembelajaran.............................................................. 6
D. Fungsi
Media Pembelajaran......................................................... 8
E. Pembelajaran................................................................................ 10
a. Ruang
Lingkup Matematika.................................................. 10
b. Pembelajaran
Matematika Bangun Datar............................. 11
F.
Kontribusi Media dalam Meningkatkan
Kualitas Pembelajaran. 14
BAB III PENUTUP...................................................................................... 18
A. Kesimpulan.................................................................................. 18
B.
Saran............................................................................................ 18
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 19
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Dalam suatu
proses belajar mengajar, dua unsur yang sangat penting adalah metode mengajar
dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan salah satu
metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam
memilih media pembelajaran, antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan
respons yang diharapkan, termasuk
karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi
utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut
mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh
guru.
Pemakaian media
pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan minat dan
keinginan yang baru, motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan
proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu,
sehingga yang menjadi tujuan dari pembelajaran bisa tercapai secara maksimal.
AECT (Association and Cummunication Technology),dalam Sri Hartini dan
Surtikanti ( 2009: 3) memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping
segala sistem penyampai atau pengantar media yang sering di ganti dengan kata
mediator. Dengan istilah mediator media
menunjukkan fungsi dan perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara
dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Disamping itu
mediator dapat pula mencerminkanpengertian bahwa setiap sistem pengajaran yang
melakukan peran mediasi mulai dari guru sampai pada peralatn paling canggih,
dapat di sebut media. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan – pesan pengajaran.
Heinich dkk, dalam Sri Hartini dan
Surtikanti ( 2009: 3-4) mengemukakan istilah medium sebagai perantara yang
mengantar informasi antara sumber dan penerima. Jadi televisi, film, photo,
radio, rekaman audio, gambar yang di proyeksikan, bahan – bahan cetakan dan
sejenisnya adalah media komunikasi. Apabila media ini membawa pesan – pesan
atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud – maksud
pembelajaran maka media itu di sebut media pembelajaran.
Media pendidikan di gunakan secara
bergantian dengan istilah alat bantu atau media komunikasi seperti yang di
kemukakan oleh Hamalik dalam Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 4) dimana ia
melihat bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan hasil yang
maksimal apabila menggunakan alat bantu yang disebut media komunikasi. Di lain
pihak, National Education Association
dalam Sri Hartini dan Surtikanti (2009: 4) memberikan definisi media sebagai
bentuk – bentuk komunikasi baik tercetak maupun audio – visual dan peralatannya
dengan demikian media dapat di manipulasi dilihat, di dengar atau di baca.
Media pembelajaran dapat digunakan
dalam rangka penyajian informasi dihadapan sekelompok siswa. Isi dan bentuk
penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai penghantar,ringkasan laporan
atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama,
atau tehnik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi para siswa
yang bersifat positif. Media berfungsi
untuk tujuan instruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus
melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas
yang nyata sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara
lebih sistematis dan psikologis dilihat dari segi prinsip-prinsip belajar agar
dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Disamping menyenangkan, media
pengajaran harus dapat memeberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi
kebutuhan perorangan siswa.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian media?
2. Apa
pengertian media pembelajaran?
3. Apa
saja jenis-jenis media pembelajaran?
4. Apa
saja fungsi media pembelajaran?
5. Bagaimana
cara pembelajaran yang efektif?
6.
Bagaimana kontribusi media dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran?
C. Tujuan
Masalah
1. Untuk
mengetahui pengertian media.
2. Untuk
mengetahui pengertian media pembelajaran.
3. Untuk
mengetahui jenis-jenis media pembelajaran.
4. Untuk
mengetahui fungsi media pembelajaran.
5. Untuk
mengetahui cara pembelajaran yang efektif.
6. Untuk
mengetahui kontribusi media dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Media
Sri
Hartini dan Surtikanti ( 2009: 3) kata media berasal dari bahasa
latin Medium yang
secara harfiah berarti “Tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah
perantara atau pengatar kesan dari pengirim ke penerima pesan.
Gerlach
dan Elly dalam Arsyad (2003: 3), mengatakan bahwa media apabila di pahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi
yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap. Dalam
pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara
lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronisuntuk menangkap,
memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Gagne
dalam Kamulyan (2014: 89), mengemukakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Istilah
media dalam bidang pembelajaran disebut juga media pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran, alat bantu atau media tidak hanya memperlancar proses komunikasi
akan tetapi dapat merangsang siswa untuk merespon dengan baik segala pesan yang
disampaikan.
B. Pengertian
Media Pembelajaran
Gagne dan Briggs dalam Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 4)
secara
implisit mengatakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara
lain buku, tape recorder, kaset, video kamera, video recorder, film, slide
(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan komputer.
Dalam kegiatan belajar sering pula pemakaian kata
media pembelajaran digantikan dengan istilah-istilah seperti alat pandang
dengar bahan pembelajaran (instructional
material), komunikasi pandang dengar (visual
education), teknologi pendidikan (education
technology), alat peraga dan media penjelas.
Berdasarkan uraian, beberapa batasan tentang media
diatas, berikut adalah ciri-ciri umum yang terkandung pada setiap batasan itu :
·
Media pendidikan memiliki pengertian
fisik yang dewasa ini dikenal sebagai hardware
(perangkat keras) yaitu sesuatu benda yang dapat dilihat, didengar, atau
diraba dengan panca indera.
·
Media pendidikan memiliki pengertian
non-fisik yang dikenal sebagai software (perangkat
lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras yang merupakan
isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
·
Penekanan media pemdidikan terdapat pada
visual dan audio.
·
Media pendidikan memiliki pengertian
alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas.
·
Media pendidikan digunakan dalam rangka
komunikasi dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
C. Jenis-jenis
Media Pembelajaran
Sri
Hartini dan Surtikanti ( 2009: 14-40) mengatakan bahwa jenis-jenis pembelajaran
meliputi :
a. Media
Visual
Media visual juga disebut media pandang, karena
seseorang dapat menghayati media tersebut melalui penglihatannya.
1. Media
Visual Yang Tidak Diproyeksikan
Media
visual yang tidak diproyeksikan merupakan media yang sederhana, tidak
membutuhkan proyektor dan layer untuk memproyeksikan perangkat lunak, yang terdiri
atas :
a. Media
gambar atau mati (still picture)
Smaldino
dkk mengatakan bahwa gambar atau fotografi dapat memberikan tentang segala
sesuatu seperti binatang, orang, tempat, atau peristiwa.
b. Media
Grafis
Media grafis adalah media pandang dua dimensi(bukan
fotografik) yang dirancang secara khusus.
c. Media
Model
Media tiga
dimensi yang sering digunakan dalam kegiatan pendidikan siswa. Jenis-jenis
media model diantaranya model padat
(solid model), model penampang (cutaway model), model susun (build-up model),
model kerja (working model), mock up dan diorama.
d. Media
Realia
Media
realia adalah alat bantu visual dalam pendidikan yang berfungsi memberikan
pengalaman langsung atau direct experiens kepada siswa.
2. Media
Visual Yang Diproyeksikan
Media Visual Yang Diproyeksikan adalah suata media
visual, namun dapat diproyeksikan pada layar melaui suatu pesawat proyektor.
Media
visual yang diproyeksikan terdiri atas :
a. Overhead Projector
(OHP)
Salah
satu jenis alat (pesawat) projektor yang di gunakan untuk memproyeksikan
(memantulkan) obyek yang tembus cahaya (transparan) ke permukaan layar
b. Slide Projector
(projector film bingkai)
Slide
merupakan suatu gambar transparan dalam bentuk kecil yang bersifat individual
dalam arti di pertunjukkan satu persatu
c.
Filmstrip
Projector
Filmstrip
merupakan satu rol film transparan 35mm, yang berisi serangkaian gambar mati
yang sering berkaitan.
d.
Opaque
Projector
Opaque
artinya tidak tembus cahaya. Melalui penggunaan opaque proyektor dapat di
proyeksikan benda – benda atau gambar – gambar yang tidak tembus cahaya di atas
layar.
b. Media
Audio
Media audio adalah media yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (hanya dapat didengar) yang dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan anak untuk mempelajari tema. Media Audio-Visual
Sesuai dengan namanya, media ini merupakan kombinasi
dari media audio dan media visual atau bisa disebut media pandang dengar.
D. Fungsi
Media Pembelajaran
Sri Hartini dan Surtikanti (2009:7) dalam
suatu proses belajar mengajar, dua unsur yang amat penting adalah metode
mengajar dan media pembelajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan
salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran
yang sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan
dalam memilih media antara lain tujuan pembelajaran, jenis tugas dan respon
yang diharapkan siswa kuasai setelah pembelajaran berlangasung dan konteks
pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian, dapat dikatakan
bahwa salah satu fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang
diciptakan oleh guru.
Levie &
Lentz dalam Sri Hartini
dan Surtikanti (2009:7) mengemukakan empat fungsi media
pembelajaran khususnya media visual, yaitu :
1. Fungsi
Atensi
Fungsi
atensi media bisual merupakan inti, yaitu menarik dan mengarahkan perhatian
siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran yang berkaitan dengan makna
visual yang ditampilkan atau menyertai teks materi pelajaran. Sering kali pada
awal pelajaran siswa tidak tertarik dengan materi pelajaran atau mata pelajaran
itu merupakan salaah satu pelajaran yang tidak disenangi oleh mereka sehingga
mereka tidak memperhatikan.
2. Fungsi
Afektif
Media
visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca)
teks yaang bergambar. Gambar atau lambing visual dapat menggugah emosi dan
sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras.
3. Fungsi
Kognitif
Media
pembelajaran terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa
lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian tujuan memahami dan
mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4. Fungsi
Kompensatoris
Media
pembelajaran terlihat dari hasil penelitian bahwaa media visual yang memberikan
konteks untuk memahami teks membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk
mengorganisasikan informasi dalam teks dan mengingatnya.
Menurut Kemp
& Dayton dalam Sri
Hartini dan Surtikanti (2009:9) meskipun telah lama
disadari bahwa banyak keuntungan peenggunaan media pembelajaran penerimaannya
serta pengintegrasiannya ke dalam program-program pembelajaran berjalan
amat lambat. Mereka mengemukakan beberapa
hasil penelitian yang menunjukkan dampak positif dari penggunaan media ssebagai
bagian integral pembelajaran di kelas atau sebagai cara utama pembelajaran
langsung sebagai berikut :
1.
Penyampaian pelajaran menjaadi lebih
baku.
2.
Pengajaran bisa lebih menarik dengan
diterapkannya teori belajar dan prisip-prinsip psikologis yang diterima dalam
hal partisipasi siswa, umpaan balik dan penguatan.
3.
Pembelajaran menjadi lebih interaktif.
4.
Lama waktu pengajaran yang diperlukan
dapat dipersingkat.
5.
Kualitas hasil belajar dapat
ditingkatkan.
6.
Pengajaran dapat diberikan kapan dan
dimana diinginkan atau diperlukan terutama jika media pembelajaran dirancang
untuk penggunaan secara individu.
7.
Sikap positif siswa terhadap apa yang
mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan.
8.
Peran guru yang berubah ke arah yang
positif.
Menurut Arif S. Sadiman, dkk dalam Sri Hartini dan Surtikanti (2009:10)
secara
umum media pendidikan dalam proses belajar mengajar mempunyai kegunaan sebagai
berikut :
1.
Memperjelas penyajian pesan agar tidak
terlalu bersifat verbalistik (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan
belaka).
2.
Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan
daya indera.
3.
Dengan menggunakan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap positif anak didik.
E. Pembelajaran
Matematika tentang Bangun Datar dan Bangun Ruang
a.
Ruang Lingkup Matematika
James
dan James (1976) mengatakan bahwa matematika
adalah ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi
kedalam tiga bidang, yaitu : aljabar, analisis dan geometri. Namun pembagian
yang jelas amatlah sukar untuk dibuat, sebab cabang-cabang itu semakin
bercampur. Adanya pendapat yang mengatakan bahwa matematika itu timbul karena pikiran-pikiran manusia yang berhubungan dengan
ide, proses, dan penalaran yang terbagi menjadi 4 wawasan yang luas yaitu
aritmatika, aljabar, geometrid an analisis. Johnson
dan Rising (1972) berpendapat bahwa matematika
adalah pola berfikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logic, matematika itu adalah bahasa yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan akurat,
representasinya dengan symbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol mengenai
ide daripada mengenai bunyi.
a.
Tujuan Pembelajaran Matematika
·
Memahami konsep matematika, yang keterkaitannya
antara jaring-jaring bangun datar dan bangun ruang
·
Konsep dan aplikasi konsep dalam
pemecahan masalah matematika
·
Menggunakan penalaran pada pola dan
sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi antar jaring-jaring bangun datar dan bangun ruang
·
Memecahkan masalah yang meliputi
kemampuan memahami masalah soal
·
Mengkomunikasikan gagasan dengan
jaring-jaring atau media lain untuk memperjelaskan keadaan atau masalah didalam
matematika
·
Memiliki sikap menghargai matematika
dalam kehidupan
b.
Pembelajaran Matematika Bangun Datar
1.) BANGUN DATAR
Bangun
datar adalah suatu bangun geometri yang berbentuk datar
Contoh
bangun ruang :
a.
Rumus luas dan keliling bangun datar
b.
Simetri lipat dan putar bangun datar
Simetri
lipat : jumlah lipatan yang dapat
dibentuk oleh suatu bidang datar, dimana hasil lipatan tersebut dapat membagi
bidang datar menjadi dua bagian sama besar.
Simetri
putar : jumlah putaran yang dapat
dilakukan terhadap bidang datar,dimana hasil putaran yang dilakukan tidak
mengubah pola bangun datar seperti sebelum diputar tetapi posisi bangun datar
berubah.
F. Kontribusi
Media dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
Pemilihan media
dalam pembelajaran yang akan digunakan akan menentukan lancar tidaknya suatu
proses pembelajaran. Media yang digunakan hendaknya diplih yang bisa mendorong
pencapaian pembelajaran. Pilihan media yang tepat dapat membangkitkan siswa
berfikir kritis, memenuhi kebutuhan siswa yang beraneka ragam. Karena tidak
semua media pas atau tepat digunakan untuk menjelaskan materi pembelajaran
kepada siswa. Yang perlu dihindari dalam memilih media adalah jangan sampai
memilih media hanya karena media tersebut baru, canggih, dan populer namun
hendaknya memilih media karena media tersebut dapat mencapai tujuan secara
efektif dan efisien. Media yang digunakan, dapat dibawa sendiri oleh guru atau
siswa membuat sendiri dirumah dengan bantuan orangtua, ataupun dibuat kelompok.
Media yang
dibuat oleh siswa dapat menumbuhkan kreatifitas siswa, sehingga siswa lebih
menjadi tahu komponen alat dan bahan yang digunakan. Cara ini efektif karena
media yang dihadirkan tidak terbatas dan siswa dapat mempraktikkannya sendiri.
Namun apabila cukup sulit sebaiknya guru membawa sendiri media, mungkin saat
proses pembelajaran dapat menggunakan metode pembelajaran yang disesuaikan
dengan jumlah media yang terbatas. Pada dasarnya matematika menjelaskan tentang
pola
berfikir, pola mengorganisasikan, pembuktian yang logic, matematika itu adalah
bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas dan
akurat, representasinya dengan symbol dan padat, lebih berupa bahasa symbol
mengenai ide daripada mengenai bunyi. Namun untuk mempermudahmenjelaskan konsep
yang ingin dibicarakan, guru menggunakan media sebagai prasarana penunjang agar
lebih mudah diterima. Hal ini tentu berkaitan dengan pembawaan guru, dan
seberapa efektif media tersebut. Penggunaan media tentu meningkatkan pemahaman
siswa terhadap materi, sehingga menunjang nilai siswa lebih bagus.
Penggunaan media pembelajaran
dalam mata pelajaran matematika mempermudah dalam penyampaian guru menyampaikan
materi dan bahan ajar. Dengan adanya media pembelajaran dapat menarik minat
siswa untuk memperdalam dan menyimak materi yang diajarkan oleh guru. Sehingga
nilai yang diperoleh siswa dapat meningkat. Pembelajaran matematika yang
dilaksanakan di Indonesia selama inni bersifat kurang mendidik karena siswa
yang memahami matematika menjadi merasa lebih pintar, mau menang sendiri,
arogan, kaku, dan tidak toleran terhadap perbedaan (tidak berkarakter).
Penyebabnya selama ini guru hanya menuntut siswa menghafalkan dan latihan
mengoprsikan rumus-rumus maatematika untuk menjawab soal-soal.
Pemerintah melaksanakan program
pendidikan yang berbasis karekter, yang memungkinkan untuk mengubah kepribadian
siswa yang buruk. Hal tersebut tidak akan terwujud tanpa partisipasi aktif dari
guru, siswa dan orang tua. Partisipasi aktif dari ketiga elemen masyarakat
sangat berperan dalam mewujudkan pendidikan yang berkarakter. Pendidikan yang
berkarakter mewujudkan pengetahuan yang berpacu pada kemampuan kognitif dengan
menutut siswa menghafalkan dan latihan mengoperasikan rumus-rumus matematika
dalam menjawab soal, matematika menitikberatkan pada ketrampilan proses yang
menggunakan sikap mendukung proses agar menghasilkan suatu produk atau keluaran
yang benar-benar berkualitas. Media pembelajaran yang digunakan dalam
pembelajaran matematika dengan materi pembelajaran bangun datar yang memiliki
kontribusi dapat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Hal ini dibuktikan
dengan meningkatnya minat, perhatian, yang diiringi kemauan untuk belajar
sehingga hasil yang diharapkan mampu tercapai.
Pembelajaran
menggunakan gambar adalah suatu model pembelajaran yang merupakan suatu inovasi yang dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar untuk mempercepat suatu pemahaman peserta didik terhaadap
apa yang di sampaikan oleh guru. Cara pembelajaran ini dapat dikembangkan
dengan cara membuat gambar yang ada di berbagai media dan lingkungan sekitar.
Setiap akan pulang sekolah siswa diberi tugas untuk menggambar tentang materi
yang akan dibahas hari esok. Untuk menggambarnya kita dapat menggunakan kertas
karton yang di dapatkan dari guru. Dengan menggunakan media pembelajaran gambar
dari kertas karton dapat mempermudah siswa dalam memahami materi yang diajarkan
oleh guru. Hal ini dibuktikan dengan keaktifan siswa ketika guru sedang
menerangkan, kemudian keaktifan siswa terlihat ketika siswa mencobamenjawab
teka-taki silang.
Dan kertas
karton juga digunakan untuk membuat bangun datar, dengan media ini siswa lebih
mudah mengerti karena dengan gambar semua dapat menjadi lebih nyata. Setelah
setiap siswa mendapatkan gambar masing-masing bentuk mereka dapat lebih mudah
mengerti. Saat pembelajaran
dimulai siswa kita tanya tentang kabarnya. Setelah itu kita presensi yang tidak
masuk hari ini, sebelum memulai pembelajaran kita memberi motivasi kepada
mereka terlebih dahulu. Agar mereka lebih bersemangat lagi dalam mengikuti
proses pembelajaran pada hari ini. Sebelum pembelajaran dimulai guru menanyakan
tentang inti dari materi tersebut sebagai awalan pembelajaran yang akan
diajarkan. Selain itu dalam proses pembelajaran hendaknya kita sebagai seorang
guru menyampaikan materi sebelumnya secara singkat. Kemudian kita baru masuk
dalam materi dimana dalam materi ini kita akan membahas tentang materi dan bangun
datar. Dengan adanya penyampaian materi siswa dapat memahami apa yang akan
diajarkan. Penyampaian itu dapat disampaikan dengan cara memberikan penjelasan
terlebih dahulu kepada siswa.
Guru menerangkan
materi itu dengan menggunakan alat dan media yang sudah dipersiapkan terlebih
dahulu. Guru mempersiapkan media dari karton untuk dapat mengaplikasikan ke
dalam pembelajaran. Dengan adanya media dapat mempermudah siswa untuk lebih kreatif
dan berimajinasi, media ini dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa
tersebut dapat ikut berpartisipasi didalam proses pembelajaran. Dengan berbagai
metode yang dapat digunakan di dalam proses pembelajaran, pembelajaran dapat
lebih kondusif lagi karena metode yang dipakai dapat sesuai dengan tema yang
disampaikan oleh guru. Pengelolaan pembelajaran yang terjadi di dalam kelas
mampu meningkatkan pengetahuan peserta didik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sri Hartini dan Surtikanti ( 2009: 3) kata media
berasal dari bahasa latin Medium yang secara harfiah berarti
“Tengah, perantara, atau pengantar”. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengatar
kesan dari pengirim ke penerima pesan.
Media yang
dibuat oleh siswa dapat menumbuhkan kreatifitas siswa, sehingga siswa lebih
menjadi tahu komponen alat dan bahan yang digunakan. Cara ini efektif karena
media yang dihadirkan tidak terbatas dan siswa dapat mempraktikkannya sendiri.
B. Saran
Pembelajaran
matematika dalam kaitannya untuk mencapai keefektifan dan keefisienan harus ada
dokumen atau kerjasama dari siswa dan guru. Karena suatu proses pembelajaran
tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan apabila tidak ada kontibusi dari salah
satu pihak, dan media pembelajarannya harus lebih dikembangkan dan di inovasi
oleh seorang guru. Karena media pembelajaran merupakan salah satu unsur
pendukung untuk lebih mempermudah pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran
tertentu terutama matematika.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar.2003.Media Pembelajaran.Jakarta:Raja Bravindo Persada.
Aswan & Syaiful B.D.2006.Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: Asdi Mahasatya.
Dariyanto.2012.Media
Pembelajaran.Bandung:Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
Diniati & Mudjiono.2013.Belajar & Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta.
Hartini, Sri & Surtikanti.2009.Pendalaman Materi Media Pembelajaran dan
Evaluasi.Surakarta:Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Kamulyan, Mulyadi Sri.2014.Strategi Belajar Mengajar.Surakarta:Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Majid,
Abdul.2011.Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.Bandung:Remaja
Rosdakarya.
Sanjaya, Wina.2006.Strategi Pembelajaran:Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta:Pencana
Prenada Media Grup.
Tim Bina Karya Guru.2001.Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas IV.Jakarta:Erlangga
Tim Bina Karya Guru.2001.Terampil Berhitung Matematika untuk SD kelas V.Jakarta:Erlangga
Http://mahasuryaa.files.wordpress.com/2012/01/nflk1.png?w=469